Spiga

Penafsiran Isra’ Mi’raj

Peristiwa Isra’ Miraj telah menimbulkan berbagai penafsiran sampai dengan saat ini. Perbedaan penafsiran mengenai hal ini terjadi, disebabkan oleh perbedaan dalil masing-masing dan terutama berasal dari perbedaan persepsi dan pemahaman mereka terhadap ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis, yang dalam hal ini mengenai Isra' Mi'raj. Dan dalil-dalil yang kuat yang berlawanan pun lalu ditakwil dengan hujah atau argumentasi masing-masing secara aqli.


Menurut KH. Mustofa Bisri, ada 3 perbedaan pendapat mengenai hal ini yaitu :

1. Pendapat yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw ber-Isra'-Mi'raj hanya dengan roh beliau saja. Sayyidatina Aisyah r.a. misalnya, berkata: 'Demi Allah, jasad Rasulullah Saw. tidak meninggalkan tempat, tapi beliau dinaikkan dengan rohnya (saja).' Sementara al-Hasan mengatakan: 'Pengalaman Isra' Mi'raj itu terjadi waktu tidur, merupakan mimpi Rasulullah Saw.'

2.Kebanyakan ulama salaf dan khalaf berpendapat, peristiwa besar itu dialami Rasulullah dengan roh dan jasad beliau.

3.Ada pula kelompok yang berpendapat bahwa Isra' Nabi Saw. dengan jasad beliau dan roh (berdasarkan firman Allah di awal surah Al-Israa). Sedangkan Mi'rajnya dengan roh saja.

Seperti biasa, perbedaan itu semua terjadi disebabkan oleh perbedaan dalil masing-masing dan terutama berasal dari perbedaan persepsi dan pemahaman mereka terhadap ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis, yang dalam hal ini mengenai Isra' Mi'raj. Dan dalil-dalil yang kuat yang berlawanan pun lalu ditakwil dengan hujah atau argumentasi masing-masing secara aqli.

Pendapat pertama (a), misalnya mengatakan bahwa dalam hadis-hadis tentang peristiwa Isra' Mi'raj itu ada disebut-sebut mengenai malaikat Jibril dan Mikail yang membelah dada Rasulullah Saw. sebelum di-Isra'-Mi'raj-kan, lalu isi dada dicuci dengan air Zamzam, kemudian diisi dengan sifat-sifat alhilm (lembah-manah = pesantun), ilmu, dan hikmah. Nah, hal ini memperkuat bahwa peristiwa itu hanya dialami Rasulullah dengan rohnya saja. Masak Jibril dan Mikail yang malaikat membedah jisim Nabi Saw., membersihkan memakai air Zamzam dan isi dada beliau dengan alhilm, ilmu, dan hikmah?!

Itu semua hanya bisa dibayangkan terjadi secara ruhi atau mimpi saja tidak dengan jasad.

Sedangkan mereka yang berpendapat bahwa peristiwa itu dialami Nabi Saw. dengan roh dan jasad (b), di sampinng berdalil dengan beberapa hadis Isra' Mi'raj yang sudah populer itu, mengatakan bahwa kata "abdihi" dalam awal surah Al-Israa, itu merupakah penegasan bahwa Nabi Saw. di-Isra'-kan dengan roh dan jasad. Di samping itu, seandainya peristiwa itu hanya dialami Nabi Saw. dengan roh beliau saja atau hanya terjadi dalam mimpi beliau saja, lalu apa anehnya? Orang kebanyakan pun bisa bermimpi yang mungkin lebih tidak masuk akal lagi. Padahal seperti diketahui, peristiwa Isra' Mi'raj itu ketika diceritakan oleh Nabi Saw. banyak yang menertawakannya tidak percaya, bahkan tidak sedikit orang-orang Islam sendiri yang menjadi murtad mendengarnya.

Seandainya itu hanya mimpi, tentu tidak terjadi reaksi yang begitu menggemparkan.

0 komentar: